Thursday, April 26, 2012

ketika angan berbahasa
raga pun bercerita
bukan lagi seonggok hina
ataupun untaian cerca

tangisku sirna dalam kalbu
beku ini membelenggu pilu
ombak tak lagi menggulung
hanya pasir hanyut tak mengurung

dunia kabur
lari dari serpihan debu
terjerat dalam kerangka semu
menari merenggut kabut biru

sinarnya tak lagi terang
enyah sudah jelita malang
hanya sisa raga yang terbilang
tak acuh bagaikan jalang

detik ini kian melangkah
walau tak ada tentu arah
lantas siapakah yang pantas kalah?
bukankah hina kata menyerah?

a poem by Veronica Vera :)

No comments:

Post a Comment