raga pun bercerita
bukan lagi seonggok hina
ataupun untaian cerca
tangisku sirna dalam kalbu
beku ini membelenggu pilu
ombak tak lagi menggulung
hanya pasir hanyut tak mengurung
dunia kabur
lari dari serpihan debu
terjerat dalam kerangka semu
menari merenggut kabut biru
sinarnya tak lagi terang
enyah sudah jelita malang
hanya sisa raga yang terbilang
tak acuh bagaikan jalang
detik ini kian melangkah
walau tak ada tentu arah
lantas siapakah yang pantas kalah?
bukankah hina kata menyerah?
a poem by Veronica Vera :)
No comments:
Post a Comment